Berhentilah menilai Tuhan dari banyaknya doa-doa yang tidak Ia kabulkan. Tapi mulai melihat dari betapa banyak nikmat-nikmat yang telah Ia berikan tanpa perlu kita memintanya.
Dan andai Tuhan melulu mengabulkan tiap-tiap do'a, bagaimana mungkin kita mengerti apa itu sabar, apa itu ikhtiar? Atau mungkinkah kita dapat merasa bahagia karena memiliki tanpa pernah kehilangan?
Bagaimanapun, Kawan, KITA HANYA AKAN MENGERTI MAKNA MANIS SETELAH MENELAN YANG PAHIT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar